APA YANG DIMAKSUD DENGAN AIDS?
AIDS merupakan penyakit yang
paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini,
merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang
yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari
serangan penyakit menjadi berkurang.
AIDS yaitu sindrom yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus yang
bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus. Jika Anda mendapatkan diri
Anda terinfeksi HIV, tubuh akan mencoba melawan infeksi tersebut. Tubuh
akan membuat antibodi berupa molekul khusus untuk melawan HIV
HIV
merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam
ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar
terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah
menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang,
dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan
protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk
virus-virus baru.
Tes darah dilakukan untuk melihat apakah ada
antibodi di dalam tubuh. Jika terdapat antibodi tersebut di dalam darah
maka telah terinfeksi oleh HIV. Manusia yang memiliki antibodi HIV
disebut dengan HIV Positif. Positif terjangkit HIV atau memiliki
penyakit HIV, tidaklah sama dengan memiliki AIDS. Banyak yang telah
terinfeksi HIV positif namun tidak jatuh sakit untuk beberapa tahun.
Namun penyakit HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dengan
perlahan-lahan. Virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak
menyebabkan jatuh sakit dapat membuat Anda jatuh sakit jika sistem
kekebalan tubuh mulai rusak atau melemah.
BAGAIMANA AIDS DAPAT MENULAR?
Sebenarnya
Anda tidak langsung terkena AIDS. Namun terinfeksi dengan HIV dan
kemudian berkembang menjadi AIDS. Anda terkena HIV dari seseorang yang
telah terinfeksi dengan HIV, meskipun seseorang itu tidak kelihatan
sakit dan bahkan belum terbukti HIV Positif karena memang belum pernah
di uji. Darah, cairan vagina, semen (cairan dari alat kelamin pria) dan
air susu ibu dari orang-orang yang terinfeksi dengan HIV dapat
menularkan virus tersebut ke orang lainnya. Sebagian besar tertular
virus HIV dengan cara :
a. berhubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi
b. menggunakan jarum bersama-sama (jarum suntikan) dengan seseorang yang telah terinfeksi
c. dilahirkan oleh wanita yang telah terinfeksi atau menyusu air susu ibu dari wanita yang telah terinfeksi
Mendapatkan
transfusi darah dari darah yang terinfeksi HIV dulunya adalah jalan
bagi orang lain terkena AIDS, namun sekarang persediaan darah telah di
periksa dengan hati-hati dan risikonya jauh lebih rendah.
Tidak
ada penelitian yang menunjukkan penularan HIV melalui air mata atau air
ludah, tetapi memungkinkan terinfeksi HIV melalui seks secara oral atau
melalui ciuman terutama jika memiliki luka terbuka atau sariawan pada
mulut seseorang yang telah terinfeksi.
The Center for Disease
Control and Prevention (CDC) memperkirakan sekitar 850.000 hingga
950.000 penduduk US tinggal bersama penduduk lainnya yang terinfeksi
HIV, seperempat dari penduduk tidak waspada terhadap infeksi HIV
tersebut. (sekitar 400.000 penduduk hidup dengan AIDS). Setiap tahun,
bertambah sekitar 40.000 yang terinfeksi. Dari jumlah tersebut, sekitar
70 persen adalah pria dan 30 persennya adalah wanita. Separuh dari
jumlah baru yang terinfeksi tiap tahunnya adalah dibawah usia 25 tahun.
Pertengahan tahun 1990, AIDS mendominasi penyebab kematian. Meskipun,
pola perawatan telah mengurangi angka kematian dengan signifikan. Untuk
informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website pemerintahan
Seorang
bayi dapat tertular HIV dari ibu yang terinfeksi. Meskipun ada obat
untuk perawatan pengidap HIV/AIDS, tidak ada vaksin atau obat untuk
menyembuhkannya. Selama ini, obat yang dapat memperpanjang hidup
penderita HIV adalah antiretroviral (ARV) alias antivirus.
CIRI-CIRI ORG TERKENA PENYAKIT HIV/AIDS
ciri-ciri
penyakit HIV/AIDS adalah seseorang bisa mengalami penurunan imunitas
atau daya tahan tubuh, hal ini bisa kita lihat seorang yang terinfeksi
virus tersebut akan mudah sakit seperti flu yang lama sekali
sembuhnya..jika sudah stadium lanjut akan menjadi sangat rentan sekali
dia bisa mengalami komplikasi berbagai penyakit. seperti diare, infeksi
saluran pernafasan, lepuh kulit, berat badan terus menurun sehingga
penderita tampak kurus dan kering,.
Ciri secara kasat mata
utk HIV suliut terdeteksi. Untuk Aids biasanya dibarengi dgn infeksi
lain jika kondisinya sdh sangat serius. Yang paling umum adalah radang
paru2 dan radang selaput otak . Sebaiknya ngga perlu menduga duga dari
gejala phisik.
Utk memastikannya periksa darah adalah cara terbaik.
APA YANG TERJADI JIKA POSITIF TERINFEKSI HIV
Anda
dapat saja tidak tahu telah terinfeksi oleh HIV. Banyak manusia yang
terkena demam, pusing, radang, sakit perut, pegal otot dan sendi,
pembengkakan kelenjar getah bening, ruam pada kulit sekitar 1 atau 2
minggu. Banyak yang mengira bahwa ini adalah flu. Bahkan banyak juga
yang tidak memperlihatkan gejala.
Virus akan menggandakan dirinya
di tubuh sekitar beberapa minggu atau bisa saja sekitar sebulan sebelum
sistem kekebalan tubuh meresponnya. Selama waktu ini, jika di tes untuk
HIV maka hasilnya bisa saja negatif namun tetap bisa menularkan ke
orang lain.
Ketika sistem kekebalan tubuh merespon, maka sistem
kekebalan tubuh akan membuat antibodi. Ketika ini terjadi maka jika di
tes untuk HIV maka akan positif.
Setelah gejala-gejala yang
menyerupai terkena flu, beberapa orang dengan HIV akan hidup dengan
sehat sekitar 10 tahun atau lebih lama. Tetapi pada masa ini,HIV mulai
merusak sistem kekebalan tubuh.
Satu-satunya jalan untuk mengukur
kerusakan sistem kekebalan tubuh adalah dengan menghitung sel CD4+ yang
dimiliki. Sel ini, disebut juga sel T-Helper, yang merupakan bagian
sangat penting dari sistem kekebalan tubuh. Orang sehat biasanya
memiliki sekitar 500 dan 1500sel CD4+ disetiap milimeter dari jumlah
darah.
Tanpa ada perawatan, sel CD4+ yang dimiliki tubuh akan
terus berkurang. Maka akan timbul gejala dari HIV seperti demam,
keringat pada malah hari, diare dan gejala lainnya.
Jika telah
terinfeksi HIV, masalah ini akan terus berlanjut sekitar beberapa hari
dan bisa jadi berlanjut hingga beberapa minggu.
ADAKAH OBAT UNTUK HIV/AIDS SAAT INI?
Karena
ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk
mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang
berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh
HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini
dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat
kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan
virus HIV.
Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini
menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan
protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA
disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan
protein-protein aktif disebut protease.
Untuk dapat membentuk
protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus
harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu
proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA
dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh
karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan
lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse
transcriptase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terdapat di
dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses
pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat
menghentikan proses pembentukan virus baru secara total.
Obat-obatan
lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah penggunaan
penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan
dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses
pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang
dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya,
maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat
tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein
pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan
akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk
protein penyusun matriks virus (protein struktural) ataupun protein
fungsional yang berperan sebagai enzim.
Uji klinis menunjukkan
bahwa terapi tunggal dengan menggunakan inhibitor protease saja dapat
menurunkan jumlah RNA HIV secara signifikan dan meningkatkan jumlah sel
CD4 (indikator bekerjanya sistem imun) selama minggu pertama perlakuan.
Namun demikian, kemampuan senyawa-senyawa ini untuk menekan replikasi
virus sering kali terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya suatu
seleksi yang menghasilkan HIV yang tahan terhadap obat. Karena itu,
pengobatan dilakukan dengan menggunakan suatu terapi kombinasi
bersama-sama dengan inhibitor reverse transcriptase. Inhibitor protease
yang dikombinasikan dengan inhibitor reverse transkriptase menunjukkan
respon antiviral yang lebih signifikan yang dapat bertahan dalam jangka
waktu yang lebih lama (Patrick & Potts, 1998).
Dari uraian di
atas, kita dapat mengetahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang
benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obatan yang telah
ditemukan hanya menghambat proses pertumbuhan virus, sehingga jumlah
virus dapat ditekan.
PENANGGULANGAN HIV/AIDS
HIV/AIDS
telah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak tahun 1987.
Karena stigma yang melekat dengan HIV/AIDS, masalah kesehatan ini selalu
diliputi nuansa ketakutan dan rasa malu. Berakar dari sana, muncul
berbagai persoalan lain yang harus dihadapi orang yang terinfeksi HIV
selain urusan kesehatannya itu sendiri. Pandangan negatif dari
masyarakat, penolakan oleh tenaga kesehatan dan penyedia layanan
lainnya, peraturan yang diskriminatif, pemberitaan media massa yang
sensasional, dan pembocoran status HIV seseorang adalah beberapa masalah
yang dialami oleh cukup banyak orang yang terinfeksi HIV. Selain itu,
keterbatasan informasi dan kesiapan tenaga kesehatan, serta kurangnya
akses pada pengobatan dilihat sebagai kendala yang sangat membatasi
orang HIV-positif untuk memperpanjang masa tanpa gejala atau masa
produktifnya sebagai manusia.
beberapa asas dalam segala upayanya menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia:
* Upaya penanggulangan HIV/AIDS nasional harus memperhatikan aspek dukungan dan perawatan, selain aspek pencegahan.
* Pengembangan program untuk orang HIV-positif diminta untuk mengutamakan:
o
Penyebarluasan informasi yang lengkap dan benar untuk masyarakat
supaya dapat menerima keberadaan orang HIV-positif dengan wajar dan
tidak menghakimi.
*
o Mendukung pembentukan kelompok dukungan (support group) di tingkat lokal dan wilayah.
o Penyediaan Informasi lebih lanjut mengenai topik-topik terkait dengan hidup HIV.
o Peningkatan ketersediaan layanan dan tenaga kesehatan yang bersahabat dengan orang HIV-positif.
o Pemberdayaan dan kesempatan bagi orang HIV-positif untuk
bisa bekerja dan berpenghidupan yang layak. Hak orang HIV-positif untuk
memperoleh pekerjaan agar dilindungi.
o Mendorong adanya
keterlibatan orang HIV-positif secara bermakna dalam tiap tahapan
pembuatan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi), serta memberikan
keterampilan agar orang HIV-positif bisa memenuhi peran tersebut dengan
nyata.
o Tersedianya dukungan sebelum dan sesudah tes agar
orang HIV-positif dapat menerima hasil tes dan menjalani hidup secara
positif dan bermartabat.
o Memberikan keterampilan pada orang HIV-positif yang berbicara di depan umum agar lebih percaya diri.
* Upaya penanggulangan AIDS harus dilakukan dengan menjunjung tinggi
hak asasi manusia. Perlindungan dan Penegakan hak asasi manusia untuk
orang HIV-positif perlu ditingkatkan.
* Pemerolehan obat-obatan
antiretroviral dan obat-obatan untuk infeksi oportunistik dengan standar
yang baik dengan harga terjangkau perlu segera ditingkatkan dan lebih
merata.
* Hak orang HIV-positif untuk mempunyai keturunan agar
dilindungi dan segala upaya dilaksanakan agar bisa dilakukan dengan cara
yang paling aman untuk ibu dan bayi.
0 komentar:
Posting Komentar